Para ahli saraf dari Columbia University, Amerika, menyatakan, cinta tak berbalas memang menyakitkan. Penelitian menunjukkan, ketika seseorang mengalami putus dengan orang yang dicinta, kenangan tentang dia akan terus menghantui.
Saat mengingat, melalui foto misalnya, itu akan mengaktifkan bagian otak yang sama ketika kita mengalami sakit fisik yang parah. Efeknya pun tidak hanya berlaku untuk kita, namun juga terhadap orang-orang dekat.
Untuk meredakan rasa sakit, peneliti merekomendasikan untuk sering melakukan latihan pernapasan dan psikoterapi. Perbanyak bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
Sosialisasi yang baik sangat berguna, terutama bagi orang yang ada dalam hubungan cinta, namun tidak merasakan kebahagiaan, dan juga terhadap orang yang kehilangan kekasih. Karena untuk mereka sakit hati akan sama dengan penyakit yang diderita secara fisik, dan itu parah. Faktanya, hal itu benar-benar terjadi. (geniusbeauty/***)
Posting Komentar